welcome

Jumat, 16 Desember 2011

MTA (Musyawarah Tahunan Anggota)

Assalamu'alaikum Wr.Wb kawan...
alhamdulillah hirobbal alamin.. Acara MTA (Musyawarah Tahunan Anggota) kemarin, tepatnya tanggal  3 Desember 2011berlangsung dengan baik, walaupun masih ada kekurangan pada saat laporan pertanggung jawaban , tetapi menjadi bahan pembelajaran buat kami selaku pengurus ROHIS angakatan 10/11. Semoga untuk ROHIS angkatan selanjutnya (11/12) bisa lebih baik dari sebelumnya. Ya sudah,langsung ke TKP aja yukk...
 Pembacaan LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) ketua 1 dan proker bidang PdK(Pembinaan dan Kaderisasi), SD (Syiar dan Da'wah), dan ketua ROHIS.

 ini adalah alumni akhwat kitee.. dari sebelah kiri ke kanan (kak Juh Mutiyah dan kak Novi)

 Laporan pertanggung jawaban proker bidang keputrian oleh Mujahidah Ummu Imaroh selaku ketua keputrian dan laporan keuangan ROHIS oleh Rochmawati Dewi selaku bendahara umum.


 
 Ini dia alumni ikhwan yang hadir diacara MTA (kak Tri Wahyu, kak Rant, kak Taufiq, kak Hasan, kak Yusuf, kak Hadi, dan kak Farid)
.



 Foto ini diambil pada saat kak Farid memberikan beberapa pertanyaan mengenai 
LPJ ROHIS angkatan '10/'11






Alhamdulillah... syukron jazakumullah, dan hasil dari MTA untuk Ketua ROHIS adalah Mohammad Fahmi Alibasya, ketua keputrian adalah Sindi Naulah...selamat yah...semoga untuk kedepannya bisa lebih baik lagi..oke..semangat yo.. ^_^
takbir dulu deh.. ALLAHU AKBAR!!
wassalamu'alaikum Wr. Wb

Kamis, 15 Desember 2011

Memilih Pergaulan

Imam Bukhari dan Muslim dalam kitab shahihnya, meriwayatkan sebuah kisah yang bersumber dari sahabat Abu Sa'id Sa'ad bin Malik bin Sinan al-Khudri. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah menceritakan bahwa pada zaman dahulu ada seorang laki-laki yang sangat kejam. Ia telah membunuh 99 orang.

Suatu hari, si pelaku merasa menyesal atas berbagai perbuatan yang telah dilakukannya. Ia pun lantas berusaha mencari manusia yang paling berilmu di atas dunia ini. Ia lalu mendatangi seorang alim yang ahli beribadah dan bercerita tentang masa lalunya. Saat bertemu, dia lalu mengutarakan maksudnya untuk bertaubat dan menjadi orang yang saleh.

Sayangnya, tanpa landasan keilmuan yang kuat, orang alim ini menjawab, bahwa dosa pembunuh tak akan diampuni Allah. Mendengar jawaban itu, lalu timbul amarahnya. Tanpa berpikir panjang, penjahat ini langsung membunuh orang alim tersebut. Maka, genaplah 100 orang yang telah dibunuhnya.

Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan dan mencari orang yang lebih alim. Ketika bertemu dengan orang yang dicarinya, dia pun menyampaikan keinginannya untuk bertaubat.

Dengan keilmuannya, orang alim ini menjawab bahwa Allah akan mengampuni taubat orang jika dilakukan secara benar-benar. Orang alim itu memberikan nasihat, agar si penjahat segera menjauhi teman-temannya yang jahat, serta memintanya untuk bergaul dengan orang-orang yang saleh. Sebab, pergaulan yang salah akan menjerumuskan seseorang dalam perbuatan mungkar.

Pembunuh kejam ini mematuhi nasihat orang alim itu. Ia bertaubat dan menyesali dosa-dosanya. Ia juga menjauhi teman-temannya yang jahat dan pergi mencari perkampungan tempat orang-orang saleh. Namun, ketika ia masih berada dalam perjalanan, ajal tiba.

Ia menghadap Allah dengan hanya membawa niat tulus, menjadi orang yang baik. Malaikat pun sempat berebut untuk membawanya. Ada yang ingin membawanya ke neraka, dan yang lain ingin membawa ke surga. Setelah diukur, jarak yang ditempuhnya untuk bertaubat, lebih panjang dibandingkan dengan tempat kawan-kawannya yang berbuat maksiat. Singkat cerita, pembunuh yang telah bertaubat itu kemudian dibawa ke surga.

Hikmah dari kisah ini, di antaranya, adalah perintah agar kita bergaul dengan orang-orang yang saleh, dan menjauhi orang yang berbuat maksiat.

Dalam konteks keindonesian yang sedang marak dengan kasus hukum, jika kita ingin menjadi orang yang bebas dari korupsi, maka kita jangan bergaul dengan koruptor atau masuk ke dalam institusi yang sarat dengan potensi terjadinya korupsi . Hal ini dapat dirunut dari banyaknya kasus korupsi di Indonesia yang dilakukan secara berjamaah.

Dalam kasus lain, Indonesia belakangan diguncang kasus terorisme. Peristiwa terorisme teranyar adalah aksi bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Solo. Dari kasus itu diketahui, banyak anak muda terjerumus masuk dalam jaringan teroris.

Saatnya kita memagari anak-anak kita, jangan sampai salah pergaulan dan masuk jaringan komunitas teroris. Semoga Allah senantiasa memberi hidayah kepada kita sehingga selalu berbuat baik, hingga kita menghadap kepada-Nya dengan husnul khatimah. Amin. Allahu a'lam.

Oleh Khofifah Indar Parawansa
Sumber : http://islamic-center.or.id/khasanah/sharing-peradaban/konsultasi-psikologi-remaja/789-memilih-pergaulan.html